BENGKALIS — (KIBLATRIAU. COM) - Saat ini pertumbuhan koperasi terus berkembang.  Seperti Koperasi Prod. Generasi Mandiri (Kop.GM) mulai menggerakkan kegiatan operasional sejak tahun 2015. 

Berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2015 diharapkan secara estafet dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun sudah bisa melaksanakan kegiatan usaha.

 Usaha-usaha yang dilaksanakan saat ini oleh Kop.GM adalah Penangkapan Ikan dan Tambak Udang Vaname. 

Selain itu,  usaha yang akan menyusul lainnnya adalah pengolahaan hasil panen dengan memanfaatkan limbah hasil tangkapan yang tidak termanfaatkan. 

Kemudian, Kedai Nelayan dalam melayani kebutuhan harian anggota dan masyarakat dan Lembaga Keuangan Digital (LKD), sebagai sentra keuangan masyarakat sekitar karena posisi Teluk Pambang yang jauh dari Perbankan.  

 Melalui hal itu, Kop.GM mencanangkan diri sebagai Kawasan Kemaritiman Terpadu (KKT) sebagai pencanangan program kluster  Bank Indonesia (BI) memulai programnya di Kabupaten Bengkalis. 

Melalui kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah hasil panen, dan tangkap nelayan yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik. 

 Pada kegiatan pelatihan itu turut dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Siti Astiyah. Selama pelatihan berlangsung, Siti Astiyah menyambut baik pelaksanaan program kluster di bidang kemaritiman yang  dilaksanakan di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kop.GM. 

Mengingat Kabupaten Bengkalis merupakan sebuah pulau yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, dan bisa terkoneksi ke Singapura melalui Batam.

 Masyarakat berharap dari pelaksanaan program tersebut akan terbuka berbagai koneksi baik lokal dengan memenuhi kebutuhan perikanan di Bengkalis, Siak sampai ke Pekanbaru juga diharapkan pasar ekspor yang terbuka lebar.

 Ketua Kop. GM Dedi Arianto kepada wartawan menyampaikan, bahwa pasar ekspor untuk komoditi udang vaname sangat terbuka tetapi harus didukung dengan kuota kebutuhan ekspor secara kontinyu. 

"Saat ini, sudah ada permintaan dari Batam dengan kebutuhan 9 ton per minggu dengan volume pengiriman 3 kali per minggu, "sebutnya. 

 Dengan kondisi saat ini, Kop.GM belum mampu memenuhi pasar ini, upaya yang akan dilakukan oleh Kop. GM adalah dengan membangun kemitraan dengan pengusaha lokal yang bergerak di bidang tambak udang vaname. "Dengan adanya kemitraan ini, masyarakat tidak ragu lagi untuk berusaha dengan jaminan pasar yang menggiurkan, " ungkapnya. 

 Terpisah, Muhammad Muzamil selaku Ketua Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Provinsi Riau sekaligus sebagai Pembina Kop. GM menyatakan bahwa Kop. GM akan dicanangkan sebagai Koperasi berskala nasional yang muncul dari Provinsi Riau dan menjadi daya tarik masyarakat luas, untuk melakukan studi banding, dan dapat diterapkan juga didaerah lain.

Hal-hal yang dapat dijadikan pembelajaran disini adalah penerapan manajemen tepat guna sehingga masing-masing individu mengerti apa yang harus dilakukan sesuai Standard Operational Procedure (SOP) yang disepakati.

 Muzamil mengakui, disisi lain juga dapat dilihat dari sistem pengelolaan usaha secara tekhnis. Dengan memanfaatkan lahan yang kecil dapat menghasil panen yang maksimal, penggunaan orang-orang yang tepat didukung tekhnologi yang memadai.

 “Dalam berbagai kesempatan, Kop.GM melakukan dan membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti dengan Pemerintah Desa Teluk Pambang ditandai dengan dukungan pembukaan akses jalan masuk ke lokasi Kop.GM dengan menggunakan anggaran desa. 

Dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis yang selalu memberikan supervisi dan dukungan serta pendampingan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau sampai Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang juga sudah menyempatkan diri mengunjungi Kop.GM," tutupnya.(Hen) 

: